Senin, 16 Desember 2013

dihati penuh gelisah, merenung dipinggir jalan
melihat kesehariannya dengan penuh derita.

sejak kecil dilahirkan dari keluarga tak ada,
hanya beralaskan tikar dengan atap semampunya.
5 tahun usianya ditinggal ibu terpuja, hidup dengan ayahnya dengan apa adanya,
inilah kisah pemulung yang penuh suka duka.
tanpa kasih ibunda dia mulai merasa, tak ada yang menjaga disaat dia terluka.
ayahnya yang selalu bekerja, tanpa tahu hasilnya.
setiap hari mencari barang bekas, hanya untuk anaknya.
inilah kisah pemulung yang penuh suka duka.
10 tahun usianya, wafat ayahandanya.
hidup sebatang kara, dengan lingkungan yang terhina.
20 tahun usia dia mendapatkan lelaki idaman.
namun hidupnya tak lepas dari derita.
inilah kisah pemulung yang penuh suka duka.
40 tahun usia, ditinggal suaminya.
anak pun tak punya, hati pun bertambah tersiksa.
namun semangatnya, tak slalu terpudar.
dia terus bekerja, tanpa henti-hentinya.
walaupun tak seperti yang kaya, dia slalu bersyukur.
disetiap langkahnya di temani Tuhannya.
inilah kisah pemulung yang penuh suka duka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar